Senin, 17 May. Di Kantor.
Bunyi tonggeret kembali menghilang pagi ini. Mungkin karena semalam hujan lebat dan mereka enggan untuk melakukan ritual perkawinan. Mungkin juga mereka lebih senang mencari kehangatan di balik humus. Mungkin juga mereka tahu telur yang mereka buahi akan membusuk dimakan predator lain dalam kondisi lembab. Mungkin juga mereka bosan karena bunyi akustik gesekan membran dada mereka tidak bersambut. Mungkin juga jumlah tonggeret betina telah berkurang banyak sehingga mereka terpaksa membuang birahi sesama tonggeret jantan.
Dan mungkin karena itu pula kemudian mendorong saya untuk membuat beberapa catatan yang ditujukan kepada diri saya sendiri.
Catatan kecil 1 : Menjadi gay membutuhkan biaya yang cukup besar.
Anda membayar iuran tahunan anggota klub kebugaran untuk sesekali mengangkat dan membanting beban barbel dengan harapan bisa memiliki tubuh yang ideal, dada bidang, perut bebas lemak berkotak-kotak enam, otot biceps kencang buat menambah penampilan. Tak jarang Anda memaksakan diri ikut kelas body-combat kemudian ditambah yoga.
Masih kurang? Bagaimana kalau sauna dan renang? Berapa jam-kah anda membakar kalori dengan berlari seperti orang kesurupan atau mengenjot sepeda statis sampai pantat dan scrotum terasa bebal? Berapa yang Anda habiskan untuk membeli pill supplemen berupa amino beragam jenis, protein shake atau fat-burner?
Anda juga tidak keberatan untuk mengunjungi dokter kulit untuk menghilangkan jerawat, mengurangi kerutan yang sudah mulai muncul, berbagai pelembab anti-ageing dan foundation untuk mengecilkan pori-pori, krim mata untuk mengurangi kantong mata dengan tujuan agar Anda bisa tetap tampil menarik
Anda menjadi pelanggan setia kafe-kafe, klub malam, kerap mengunjungi bioskop setiap ada film baru yang tayang perdana.
Anda menghabiskan uang cuma untuk membeli sebotol parfum bermerek karena aroma Anda tidak boleh murahan, toko diskon menjadi agenda mingguan Anda.
Tidakkah tiba-tiba Anda berpikir bahwa dibutuhkan biaya yang sangat besar untuk menjadi seorang gay? Ya. Saya berpikir demikian dan tiba-tiba saya bertanya apakah semua itu perlu? ( Sigh...!!! )
0 Response to "Senin : Note to Self"
Posting Komentar