Movie Review : A Single Man


Film ini diangkat dari karya novel dengan judul yang sama, “A Single Man” karangan Christopher Isherwood yang diterbitkan pada tahun 1964, bercerita tentang cinta, kebersamaan, penderitaan dan kehidupan sehari-hari seorang professor bahasa Inggris setelah ditinggal mati oleh kekasihnya akibat kecelakaan lalu lintas.

Novel tersebut menjadi luar biasa mengingat tema cerita yang dibawakan oleh Isherwood bukanlah tema cerita yang bisa dengan mudah diterima oleh masyarakat sekarang, apalagi oleh masyarakat 46 tahun yang lalu.

A Single Man tidak hanya bertujuan melukiskan kisah cinta secara gamblang dan apa adanya tapi juga dengan sengaja dituliskan untuk memberitahu dunia bahwa cinta sejati tidak hanya terjadi pada pasangan pria dan wanita saja. Tapi juga bisa terjadi pada pasangan bergender sama. Dan ketika hal itu terjadi, perasaan itu adalah sangat wajar dan alami.

Pesan-pesan itulah yang kemudian coba diceritakan kembali oleh sutradara,Tom Ford, seorang designer busana dunia, yang memulai debut perdana di dunia perfilman dengan A Single Man.

Cerita dibuka dengan adegan surreal yang sangat menawan. Sulit dikatakan apakah adegan itu merupakan flash back dari kejadian kecelakaan yang merenggut nyawa Jim atau mimpi buruk yang terus menghantui George Falconer setelah kecelakaan tersebut.

Jim meninggal ketika sedang dalam perjalanan menuju rumah orang tuanya dan karena hubungan Jim dan George yang tidak biasa itulah kemudian membuat orang tua Jim memilih diam dan tidak memberitahu George mengenai kematian Jim serta melarangnya untuk menghadirinya pemakamannya.

Penyesalan, kehilangan, kesepian serta kesedihan yang harus dilalui oleh George terasa tak tertahankan sehingga pada suatu saat George terbangun dengan sebuah tekad untuk menghabiskan nyawanya sendiri.

Pagi itu, George memutuskan untuk menuntaskan segala urusan yang belum sempat diselesaikannya sebelum dia bunuh diri. Selanjutnya cerita itu mengalir menceritakan kehidupan George hari itu, bagaiamana dia berinteraksi dengan orang lain, mengenang kembali kehidupannya bersama Jim. Berbagai interaksi yang tanpa disadarinya kemudian membuat dia memandang hidup dengan mata yang berbeda.

Diakhir cerita, apakah dia kemudian bunuh diri? Hal itu yang harus Anda cari tahu sendiri dengan menonton film tersebut.

Secara keseluruhan, saya merasa film ini sangat memikat dari segi pengggambilan gambar, setting lokasi dan ada satu hal yang perlu dicatat. Akting Colin Firth ( George Falconer ) sangat luar biasa. Cara dia mengungkapakan kesedihan dan kesepian terasa sampai ke ulu hati.

Dari segi alur cerita, film ini terasa lambat dan cenderung membosankan tapi Anda bisa mengabaikan hal itu karena cerita ini memang tidak bergenre pop romantis.

Film ini bisa Anda download :



0 Response to "Movie Review : A Single Man"