Sarapan pagi saya hampir dimuntahkan kembali ketika membaca berita terakhir dari koran lokal Malawi "The Nation" tentang perkembangan terakhir pasangan homo asal Malawi. Harus diakui secara emosional saya merasa terlibat dan merasa perlu untuk mengikuti terus kasus mereka.
Namun apa yang terjadi hampir membuat saya memuntahkan isi sarapan. Seperti yang pernah saya tulis di blog saya beberapa saat yang lalu. Salah satu dari pasangan tersebut adalah seorang transeksual sehingga kasus tersebut boleh dibilang tidak murni kasus pasangan homoseksual.
Yang membuat saya ter-gaga-gaga, ternyata pasangan lelaki tersebut setelah dilepaskan dari penjara, kemudian memilih untuk menikah dengan wanita lain. Tidak diketahui bagaimana nasib pasangan transeksualnya.
Dia menolak tawaran suaka dari beberapa negara atas bantuan para aktivis, dan mengatakan akan melaporkan setiap aktivis homo yang mendekati dia agar mereka dihukum sepantasnya di masa mendatang. Saya bukan homo oleh karena itu dalam pemeriksaan medis mereka gagal membuktikan bahwa dia pernah melakukan hubungan anal seksual dengan pasangan transeksualnya, demikian kata, Monjeza
OMG. Apa yang terjadi? Kasus yang menghebohkan dunia itu ternyata FAKE atau karena kaum homo yang terlalu cepat mengambil kesimpulan dan bereaksi terlalu berlebihan? Saya, misalnya.
Dari beberapa bloggers, saya mendapatkan suatu gambaran bahwa kasus tersebut terjadi karena pasangan tersebut berada dibawa tekanan berbagai pihak sehingga akhirnya menyerah dan menuruti apa yang didiktekan negara Malawi kepada mereka.
Saya, tidak hidup di negara tersebut, dan tidak pernah menginjakan kaki di sana sehingga saya tidak bisa berkomentar apa-apa. Apa yang terjadi semua itu berada di luar jangkauan nalar dan pemahaman saya. Apa pun yang terjadi, saya sama sekali tidak menyesal telah turut mengisi petisi untuk membebaskan kedua pasangan tersebut.
Jadi pagi ini, ketika saya tidak jadi memuntahkan isi sarapan. Saya cuma ingin mengatakan, " have a nice day."
0 Response to "Have a Nice Day"
Posting Komentar