Hitung-hitung sudah sebulan absen ke gym. Suer. Malas. Enakan goler-goleran apalagi kalau lagi hujan. Ditambah otot bahu yang ngak kunjung sembuh-sembuh. Urut sudah. Tapi ini cedera kambuhan memang alot, kaga mau tuntas sembuhnya. Tapi kalau dibiarkan bisa-bisa keterusan.
Dengan pemikiran seperti itu maka Minggu malam kemarin maksain diri ke gym malam-malam. Sendirian. Kaga ada yang mau ikut. Namun demikian ada banyak keuntungan berolahraga malam-malam di gym.
Misalnya : Ngak ada anak abg autis yang duduk diatas bench press sambil fesbuk-an. Pakai lama lagi. Sehingga harus dicolek dulu baru siuman.
Atau harus sabar mengantri tante-tente treadmill-an sambil nonton sinetron. Hebatnya, ada salah seorang diantaranya bisa nyedot teh botol sambil treadmill-an. Ck...ck...ck...
Atau terpaksa berada satu ruangan dengan serombongan ibu-ibu yang pingin cantik langsing lagi seperti anak gadis, melakukan 'fun-aerobik', dikomandani instruktur bapak genit gemulai. Alhasil. Kaga bisa serius work-outnya karena ngak bisa 'ngak ngakak' melihat goyangannya.
Atau dapat nasty-suprise dari locker room dengan kemunculan seorang 'oom' exhibionist yang suka dandan telanjang bulat. Pake pose flex-ing bolak balik gaya model L-Men. Kalau badan bagus, tentunya bagaikan obat tetes mata seger bagi yang sakit mata. Dalam kasus ini, justru kebalikannya. Jadi pingin nyolokin mata sendiri.
Dan Minggu malam itu, Nei merasa sangat istimewah. Merasa seperti work-out di gym pribadi. Bench-press kosong. Treadmill banyak bersisa. Barbel berserakan. Sauna? Hm....kaga usah dempet-dempetan sambil tukaran keringat saking sempitnya. Lega. Kolam renang. Sepi. Sayang dinginnnn!!! Pokoknya suka-suka deh kalau workout malam-malam.
Rasanya untuk seterusnya, Nei bakalan sering-sering ke gym malam-malam. Namun ada kejadian di malam itu yang membuatnya berubah pikiran.
Selesai mandi. Nei terpesona.
Ruang gym gelap gulita. Mati lampu?? Rasanya ngak! Karena ruangan di luar gym masih nyala. Suasana di dalam gym cukup senyap. Sedikit remang-remang namun bikin bulu ketek mengambang. Saat itu Nei yakin bisa mendengar detak jantungnya sendiri.
Panik mulai mengelus-elus. Apalagi Nei ini termasuk 'jinshentu-phobia' alias keder sama makhluk jenis- jin-setan-dan-hantu. Seremmmmm.....kabur cepat-cepat,argh.....
Rasa panik itu semakin menjadi-jadi ketika Nei mendapatkan pintu gym terkunci dari luar. Lengkap sudah. ruangan Gym menjadi panic-room.
"Dobrak saja! Ambil barbel 10lbs-an. Lempar sekuatnya ke pintu kaca. Terus keluar dari situ saja," demikian pikir Nei.
"Jangan. Telepon saja. " guman Nei ragu.
"Kalau didobrak harus mengganti kerusakannya. Ya. Telpon saja 911....." kata Nei berasa hidup di alam Am-rik saja. ( Ada yang bisa kasih tau, nomor telepon panik khusus daerah Bandung, apa, ya? )
Jadi gimana, nih. Didobrak jangan? Benar-benar kepikiran kalau harus mengganti kaca yang dipecahkan. Telepon? Kesiapa, emang?
Teriak saja. Ahkirnya pake teriak-teriak sambil mengedor pintu. Sebentar kemudian, seseorang berlari-lari keluar dari ruangan.
" I need to see your manager. Right now, " teriak Nei balas dendam.
Masih dalam kondisi kesurupan karena panik. Masih juga merasa seolah-olah hidup di salah satu kota di Amerika sehingga merasa perlu mengigau dengan bahasa inggris yang bisa membuat cuping merah gurunya.
Manager on Duty-nya menawarkan kompensasi : discount 30% untuk pembelian protein shake, bebas biaya parking sebulan dan discount lagi 20% untuk perpanjangan membership tahunan.
Setimpal??? Bagaimana kalau seterusnya ditemani abang instruktur cakep selama workout malam? Hihihi....Mau. Mau
Moral of the story? Jangan mau percaya club yang janji buka 24-jam. Bohong. Dan jangan workout malam-malam. Diculik loe.
2 Responses to "Evening Work-out fun lah"
koko gym dimana sih kok ada kolam renangnya??? kepoo
@ratu : pasundan....
Posting Komentar