Masih tentang petualangan ala backpacker. Kali ini terdampar ke komplek situs rumah adat Cikondang lengkap dengan hutan dan makam keramatnya.
Terus terang, begitu membaca papan petunjuk ke perkampungan tersebut, Nei membayangkan penduduk-penduduk yang masih mengenakan cawat rumbai-rumbai dan perempuannya memakai bh batok kelapa serta anak kecil yang tak berpakaian berkeliaran dengan bebas dengan alam. ( Sinting. Ya, ialah. Mana ada orang pake cawat berbeha batok di perkampungan Sunda. Kaga tahu dari mana Nei mendapat gambaran seperti itu. Pasti dari acara infotainment --- nuduh! )
Tadinya mau cerita heboh tentang kampung adat Cikondang, tapi ada orang lain yang nulisnya lebih bagus lagi tentang kampung adat sunda tersebut jadi saya ambil saja deh tulisnya. Baca rumah adat Cikondang
Ada beberapa hal yang perlu di catat selama kunjungan Nei ke komplek rumah adat Cikondang tersebut. Pertama, tentu saja ngak ada orang-orang aneh berbeha batok. Kedua, tepat di muka gerbang perkampungan ada petunjuk jalan menggunakan aksara sunda kuno dan jalan menuju kampung cukup menanjak.
( Poto: pintu depan rumah adat Cikondang )
Saya tidak menemukan apa yang diceritakan oleh saudara Eko Risanto dalam blognya, kemungkinan besar karena kebakaran yang pernah menghanguskan komplek perkampungan Cikondang. Tapi saya berhasil menemukan makam keramatnya.
Karena seremmmm.....Nei kaga berani mengambil poto sembarangan. Takut dikutuk kawin dengan Dayang Sumbi dalam bentuk guk-guk. Jadi cuma berani ngambil papan petunjuknya. Itu pun sudah membuat merinding. Karenanya, setelah itu Nei merasa ada bayangan aneh yang selalu mengikutinya. Karena penasaran Nei pun nekat jperettt. Berhasil membekukan bayangan tersebut. SEREMMMM kan
1 Response to "Makam Keramat Cikondang ; wuih....Merinding"
Bayangan sapa tuh? Saya waktu ke sana tidak ada. Tapi jgn takut orang saya ngambil foto sangat diijinkan dan boleh poto makamnya kecuali sabtu
Posting Komentar