Relationship

Pada suatu pagi, di tengah kesibukannya di kantor, Nei tiba-tiba mendapat suatu pengertian mendalam tentang apa yang disebut dengan relationship. Bercermin pada pengalamannya, dia kemudian bersabda :   

............Mungkin memang benar! Tidak ada yang namanya 'relationship' dalam setiap hubungan percintaan non-heterosexual...............

Karena sejak usia muda setiap anak non-heterosexual sudah harus mengalamai patah hati ditolak oleh cinta pertama mereka dari lelaki yang bernama 'Ayah'.

Semakin kuat mereka berusaha mendapatkan cinta dari lelaki itu, semakin terluka pula sang anak. Penolakan secara emosi dan fisik dari lelaki itu telah meninggalkan bekas cacar yang tak kunjung sembuh sampai sang anak dewasa.

Wajarlah kemudian dalam menjalani hubungan percintaan, tanpa mereka sadari diam-diam mereka masih terus berusaha untuk mendapatkan cinta dan pengakuan dari sang ayah dalam wujud lelaki lain. Sebagian besar mereka akan gagal menemukannya. Patah hati dan kekecewaan yang telah terakumulasi sekian lama akan membatukan hati. Mereka akan berhenti saat itu juga. Memilih 'pulang'.

Sebagian kecil lagi akan terus berkelana. Dengan sisa harapan berharap masih bisa memberi makna pada sebuah kata yang bernama 'relationship.' Namun pada puncak kekecewaan, mereka mendapatkan dirinya seolah-olah berada di ujung jalan buntu tanpa ada pilihan jalan keluar.

Saat itu mau tak mau mereka akan mabuk seperti Nei, berlagak seperti filsup bijaksana sembarangan mengambil kesimpulan :

" Tidak ada yang namanya 'relationship' dalam setiap hubungan percintaan non-heterosexual...............Yang ada hanyalah keinginan yang mencapai titik frustrasi untuk dicintai dan untuk diterima oleh cinta pertamanya yang menguap seperti embun "

0 Response to "Relationship"